Eits ga cuma itu,,,sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya untuk mempertahankan diri. Cahaya ini untuk menandakan pada musuh bahwa mereka tidak enak untuk dimakan. Sebab, zat-zat pembentuk cahaya itu terasa pahit sehingga pemangsa akan menghindarinya. Cahaya yang keluar juga digunakan sebagai peringatan antarsesama jenis kunang-kunang. Peringatan ini untuk memberitahukan bahwa ada ancaman bahaya.
Lalu bagaimana cara kerja tubuh kunang-kunang sehingga bisa menghasilkan cahaya????
Tubuh kunang-kunang dapat bercahaya. Agar dapat bercahaya, dalam perut kunang-kunang terdapat sel-sel khusus yang bisa menghasilkan cahaya. Sel-sel khusus ini berisi bahan-bahan kimia yang disebut luciferin dan enzim yang disebut luciferase. Kemudian, oksigen yang tersedia akan berjalan hingga ke sebuah tabung dalam perut yang dinamakan perut trakea. Nah, untuk menghasilkan cahaya, zat luciferin dikombinasikan dengan oksigen. Hasilnya akan membentuk molekul tidak aktif yang disebut oxyluciferin. Lalu, enzim luciferase akan mempercepat reaksi sehingga cahaya pun dapat dihasilkan dari perut mereka. Ditambah pula dengan adanya adenosine triphosphate (ATP) yang terdapat dalam tubuh. ATP inilah yang memberi energi dan membantu memantulkan cahaya dalam perut mereka. Cahaya yang dihasilkan ini ternyata juga dapat berkedip-kedip.
Cahaya yang dihasilkan oleh “sinar dingin” ini tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah. Cahaya ini memiliki panjang gelombang 510 hingga 670 nanometer. Warnanya mulai dari merah pucat, kuning, atau hijau dengan efisiensi sinar hingga 96 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar